Jumat, 17 Desember 2010

rene-zellweger

            















                                                                   rene-zellweger

Renee Kathleen Zellweger was born on April 25, 1969, in Katy, Texas, a small town outside Houston. Renee is the daughter of a Swiss father and a Norwegian mother, and she has an older brother, Andrew, whom she attributes to getting her started in acting. Andrew was involved in the drama club at Katy High School and Renee later joined the club.
After graduating from Katy High School in 1987, where she was a cheerleader, gymnast and member of the drama club, Renee went off to the University of Texas at Austin, where she majored in English. An excellent student (she made the Dean's List several times), Renee took a drama class only because she needed a fine arts credit to complete her degree. The class made her recall how much she loved acting, and it was during this time that Renee realized she would like to pursue an acting career.
Her uncredited role in 1993's Dazed and Confused was Renee's first film role, and was followed up by a role alongside Matthew McConaughey in Texas Chainsaw Massacre: The Next Generation. It was on the set of Chainsaw that Renee heard about another project that was in the midst of casting. Renee auditioned for and got the lead in the film was Love and a .45, and it earned her an Independent Spirit Award nomination for Best Debut Performance. Another ISA nomination (and subsequent award) followed for Renee's work in The Whole Wide World (1996), a film which caught the eye of director Cameron Crowe and prompted him to cast Renee in what would be her big break, Jerry Maguire.
Renee's role opposite Tom Cruise in Jerry Maguire wasn't a smalltime role. She beat out the likes of Bridget Fonda, Cameron DiazandMira Sorvinoto land the job, and it instantly earned her recognition and accolades. She was awarded with a Screen Actor's Guild Nomination for Best Supporting Actress, the NBR Award for Best Breakthrough Performer, an MTV Movie Award, and the title of Entertainment Weekly's Best New Movie Actress.
While she continued to take on some lesser-known roles, Renee's career skyrocketed after Jerry Maguire. Nurse Betty and Me, Myself and Irene were both runaway hits, with the former leading Renee to a Golden Globe and the latter to an engagement to comedian Jim Carrey (the couple separated before marriage plans were finalized).
The opening years of the new millennium witnessed two Oscar nominations for Renee, for her roles in Bridget Jones's Diary and Chicago. During this time, audiences were also able to see Renee along with Michelle Pfeiffer in White Oleander in 2002 and Ewan McGregor in Down with Love in 2003. In 2004 a nomination finally turned into an award, as Renee took home the Oscar for her supporting role in 2003's Cold Mountain.




Senin, 06 Desember 2010

Lama tak terdengar kabarnya, Sandy Harun tiba-tiba tampak menggandeng seorang pria bule. Apakah sang pria calon suaminya?


Saat dipergoki, Sandy tampak tersenyum dan terus berjalan dengan sang pria yang berada di sampingnya. "Dia teman baik saya," ujar Sandy yang dibenarkan pria tersebut. Apakah teman spesial? "Teman baik," imbuh si bule.

Sandy Harun sempat membuat heboh saat memberi pernyataan seputar anak kandungnya, Moudy, yang diakui hasil buah cintanya dengan Tommy Soeharto. Ia pun akhirnya menjadi buruan media hiburan yang saat itu nyaris setiap hari memberitakan kasusnya.

Donna Harun

Donna Harun (lahir di Bandung, Jawa Barat, 21 Februari 1968; umur 42 tahun) adalah aktris dan model Indonesia.


Karier

Donna memulai karier dengan menjadi model yang kemudian merambah ke dunia seni peran. Ibu dari aktor Ricky Harun ini pernah membintangi film Asmara pada tahun 1992. Ia juga berpartisipasi membuat album bersama Donna Arsinta dan Novia Kolopaking. Ia adalah adik kandung model Sandy Harun dan menantu dari politisi Rachmawati Soekarnoputri. Kini, ia menjadi seorang eksekutor bagian fashion dalam acara Mamamia Show Musim Ketiga.

Film
"Asmara"
"Ariel & Raja Langit" (2005)
"Drop Out" (2008)
"Syahadat Cinta" (2008) (Genta Buana Paramita))

Sinetron
Indahnya KaruniaMu
Cinta Tanpa Logika


Edies Adelia

Meskipun sudah menginjak usia kepala tiga, namun aktris cantik Edies Adelia terlihat masih seperti berusia dua puluhan. Ternyata Edies punya rahasia untuk menjaga kondisi wajah dan tubuhnya tersebut.

”Kiat khususnya minum air putih, terus minum vitamin buat kulit juga, minum jamu biar ngerasa fresh aja. Kadang juga menyiasatinya dengan tidur cukup dan suntik vitamin C. Tapi aku paling seneng spa,” tutur Edies membuka kiat tampil cantiknya saat ditemui di PPHUI Kuningan, Jumat (15/1).

Sebagaimana dilansir kapanlagi.com, penggila spa ini mengaku menjaga makanannya. Dia menghindari santan dan jeroan serta mengganti nasi putih dengan beras merah. ”Aku pernah satu bulan lalu lebih gemuk, tapi tetep nggak ada pantangan. Pokoknya kayak seks aja, bagus, tapi kebanyakan nggak baik.

Aku juga suntik Human Grow Health, jadi kulit dan dalam tubuh aku kayak umur 20 tahun padahal umur aku udah 30 tahun,” tambah Edies yang mengaku merogoh kocek yang tak murah untuk mendapatkan suntikan tersebut. ”Itu prosesnya 3 bulan dan disuntiknya di perut.

Pokoknya menunda keriput. Itu penunjang karir saya biar tetep cantik dan fit. Untuk 3 bulan Rp 10 juta, untuk tes darahnya Rp 1,5 juta. Nggak masalah. Apalagi bukan sama sembarang dokter. Daripada bedah, mending ini,” pungkasnya.

Sukarno, Presiden R.I. pertama.

Nama Sukarno, Presiden R.I. pertama.

Soekarno lahir di Blitar pada 1 Juni 1901 dengan nama Kusno Sosrodihardjo.

Ketika masih kecil, karena sering sakit-sakitan oleh orang tuanya namanya diganti menjadi Soekarno. Hal seperti ini adalah sudah menjadi kebiasaan bagi orang Jawa. Di kemudian hari ketika menjadi Presiden R.I., ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda). Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno.

Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, “Siapa nama kecil Soekarno?” karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga. Entah bagaimana, seseorang lalu menambahkan nama Achmed di depan nama Soekarno. Hal ini pun terjadi di beberapa Wikipedia, seperti wikipedia bahasa Ceko, bahasa Wales, bahasa Denmark, bahasa Jerman, dan bahasa Spanyol.

Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed di dapatnya ketika menunaikan ibadah haji.Dan dalam beberapa versi lain, disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.

Dalam disiplin ilmu mahakalashakti; perubahan nama dari Kusno Sosrodihardjo menjadi Soekarno membawa perubahan yang sangat nyata dalam seluruh kehidupannya. Namun tidak demikian ketika mengubahnya menjadi Sukarno; yang justru memberi pengaruh buruk dalam kehidupannya.


Sumber : http://www.arkand.com/
Cornelia Agatha Actress Indonesia and Photo Profile
Indonesian actress Cornelia Agatha was born in Jakarta, January 11, 1973. Cornelia Agatha has the blood of Java, Manado, the Netherlands, Germany, and Jews. Cornelia is known among others due to her role as Sarah in sinetron “Si Doel Anak Sekolahan Karnos in the production of films. Soap opera that led to her name in the world of acting Indonesia.

Lia acting ability, so he was addressed, has been felt since sitting in fifth grade elementary school. At a young age, Lee has often acted in front of the camera. Thanks to the talents that he then entered the modeling world by Cover Girl event organized by the teen magazine Mode.

 Lupus is an experience the film the first time on the big screen. Achievements ever recording, made it into the category of Best Actress nomination for her acting in Rini tomboy past, the Festival Film Indonesia (FFI) in 1992.

Women role in the soap opera Options as a dancer named Dayu, award from the Film Forum in Bandung (FFB) in 2002 as an actress of Praise.

Lia is married to Sony Lawlani dated March 18, 2006 in Hong Kong. From his marriage is, Lia was awarded the twins who were born by Caesarean section, on December 7, 2006 at Pondok Indah Hospital in South Jakarta. A pair of her baby was named Makayla Athaya Lalwani (women) and Tristan Athala Lalwani (male)


Selepas menyandang istri Sonny Lalwani dan menjadi ibu dari dua anak kembar, nama Cornelia Agatha seperti tenggelam dalam dunianya. Tiada judul film atau sinetron yang dibintangi pemain sinetron Si Doel Anak Sekolahan. Kalau pun harus tampil di depan publik, Cornelia mengaku lebih memilih berkiprah di dunia teater dan membaca puisi.
"Aku lagi enjoy ngurus si kembar. Setiap waktu bahkan detik, aku harus tahu perkembangannya. Jadi nggak mungkin aku tinggal syuting sinetron atau main film." Pemain film Detik Terakhir ini lebih menyukai mengisi kegiatan diluar mengasuh anak dengan cara mengasah kemampuan berakting di Teater Koma. Dalam waktu dekat, mantan kekasih Alex Komang ini akan terlibat proyek pementasan teater kolosal bareng Teater Koma.

"Main teater kan nggak terlalu menyita waktu banget. Banyak waktu luang yang bisa digunakan mengasuh anak dan menemani suami. Aku sih jujur lebih suka anak daripada film," ucapnya ditemui di peluncuran buku I Can (not) Hear di Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat, Jumat (13/11)

Lia, sapaan akrabnya, sadar betul posisinya sebagai seorang ibu. Mengasuh, membesarkan dan mendidik anak merupakan tugas mulia yang tak mungkin ditinggalkan. Hadirnya Sonny, sang suami, menambah kelengkapan kebahagiaan rumah tangganya. Apapun kegiatan Lia di dunia seni selalu mendapat dukungannya.

"Suamiku bahagia banget atas apa yang ku lakukan. Dia (Sonny, red) tahu betul dunia seni itu tak bisa lepas dari aku," tukas Lia sambil bergegas pulang.

- Aktris Cornelia Agatha, yang kini mulai berbasah kuyup di dunia teater boleh berbangga. Setelah lama vakum dari kegiatan di depan kamera maupun panggung, Cornelia tampil mengesankan dalam pentas gladi resik (GR) lakon Kenapa Leonardo, produksi ke-112 Teater Koma, Kamis (10/1) malam di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.
Lakon Kenapa Leonardo,karya penulis Slovenia Evald Flisar, yang disutradarai sutradara senior sekaligus dedengkot Teater Koma, Nano Riantiarno,akan dipentaskan di Graha Bhakti Budaya (GBB), Pusat Kesenian Jakarta, TIM selama dua minggu (11 - 25 Januari 2008), pada setiap pukul 19.30.
Lebih membanggakan lagi karena pentas GR itu disaksikan langsung oleh sang penulis, Evald Flisar. Dalam pentas lakon hasil adaptasi Rangga Riantiarno, putra Nano Riantioarno, atas novel Flisar berjudul Kajpa Leonardo itu, Cornelia berperan sebagai Da Silva, seorang dokter Jiwa yang tengah melakukan penelitian terhadap sekelompok pasien penghuni sebuah lembaga syaraf.
Apalagi lakon Kenapa Leonardo merupakan naskah berat, yang berupaya menyajikan refleksi tentang betapa dekatnya jarak antara kenyataan dan khayalan, sekaligus betapa daya khayal mampu memengaruhi kehidupan sehari-hari. Juga sebuah naskah yang menampilkan pertarungan antara dunia neorologi, psikologi, dan politik ketika hukum kausalitas tak lagi berlaku dan manusia kehilangan kemampuan untuk saling menghargai.
Padahal, kata Cornelia seusai GR, pada hari pertama latihan, ia merasa hampir frustrasi. Pasalnya, peran yang ia bawakan kali ini merupakan peran atas tokoh dengan karakter yang paling sulit untuk dipahami dan diperankan selama terjun ia di dunia teater.
"Ini peran paling berat sepanjang sejarah saya bermain teater. Dua bulan saya harus mengartikan kata-kata dalam psikoterapi," katanya. Selain itu Teater Koma juga dikenal sangat disiplin dalam perkara latihan sehingga ia harus siap berkorban dalam banyak hal.
Namun setelah GR, Cornelia yang lahir di Jakarta 11 Januari 1973 dan mencuat namanya setelah memerankan gadis kaya bernama Sarah dalam serial TV Sidoel Anak Sekolahan arahan Rano Karno itu, mendapat kejutan. Tak disangka awak Teater Koma membawakan kue peringatan ulang tahunnya. Selepas pukul 00.00 aktris teater dan film Ratna Riantiarno yang juga dedengkot Teater Koma mewakili awak Teater Koma menyerahkan kue kepada Cornelia.
Jajang C Noer, aktris film sekaligus pemain teater yang tampak hadir menyaksikan GR itu, ketika dimintai komentarnya seputar pementasan, mengatakan, "Penampilan seluruh aktris dan aktor pendukung pementasan ini sangat memukau dalam memainkan lakon ini

Kebanyakan ibu yang baru melahirkan mengembalikan berat badannya ke angka normal dengan berolahraga. Namun, Cornelia Agatha, 35 tahun, cukup menyibukkan diri di panggung teater. Sejak melahirkan, badan ibu dua anak ini memang membengkak. Ditemui dalam jumpa wartawan Teater Koma beberapa waktu lalu, Lia--sapaan akrab Cornelia--kini berhasil menyusutkan kembali berat badannya karena latihan teater. "Sejak dua bulan lalu, latihan bersama Teater Koma bisa bikin beratku menyusut hingga delapan kilogram," ujarnya. Kini beratnya sudah kembali ke angka 58 kilogram.

Lia memang tengah sibuk dalam produksi Teater Koma yang ke-116 berjudul Republik Petruk. Dalam lakon Trilogi Republik karya Nano Riantiarno ini, Lia berperan sebagai Mustakaweni, yakni peran perempuan Jawa yang sosoknya kurus. "Padahal, saya ingin peran Limbuk yang saat itu cocok dengan postur tubuh saya yang gemukan," ujarnya. Atas dasar itu, Lia akhirnya melakukan diet ketat. "Dietnya adalah mengurangi makanan berlemak plus latihan teater yang memang menguras keringat," dia menambahkan.

Setelah dikaruniai anak, Lia mengaku absen dari dunia sinetron untuk sementara. Namun, pemeran Sarah dalam sinetron Si Doel Anak Sekolahan ini tidak akan menolak bila tawaran produser film mampir kepadanya. "Wah, kalau ditawarin film sih masih mau karena produksinya juga nggak ribet-ribet banget," katanya.